Lampung Selatan
Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan berkomitmen menanggapi segala aspirasi warga masyarakat, bukan hanya masalah infrastruktur, melainkan kehidupan sosial yang terjadi di tengah tengah warga masyarakat Lampung Selatan.
Seperti yang terjadi di Dusun Buring Desa Sukabaru Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan yang terlunta lunta mengais rejeki jadi pemulung demi bertahan hidup yang heboh dalam pemberitaan media di Lampung Selatan.
Bupati Radityo Egi Pratama, melalui pejabat struktural di lingkungan Pemkab Lamsel mengunjungi Holili (75 tahun) dan istrinya di Dusun Buring Desa Sukabaru Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. Juma’t (22/8/2025)
Pejabat struktural pemkab Lamsel yang hadir tersebut antara lain:
Kepala Dinas Sosial Puji Sukanto, S.E., M.M, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran ( Damkar ) Lampung Selatan M. Sefri Masdian, S.Sos, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan ( DKP ) Lampung Selatan Dwi Jatmiko, S.Pi., M.Si di dampingi Camat Penengahan Syaifulloh, S.Pd., M.Pd.
Kunjungan tersebut disambut Kepala Desa Sukabaru Abid Yusup dan Ketua Pokmas ( Kelompok Masyarakat ) Desa Sukabaru Suradi.
Hadirnya pejabat struktural Pemkab Lamsel melihat kondisi Holili dan istri sekaligus
memberikan bantuan berupa bahan pangan berupa beberapa karung beras dan perlengkapan tidur serta peralatan mandi.
Bantuan itu sebagai wujud ke pekaan bupati Lampung Selatan yang saat ini di pimpin Egi-Syaiful yang baru enam bulan menjabat pasca di lantik pada 22 Februari 2025 lalu.
Dilokasi, Kadis Damkar M. Sefri Masdian mewakili bupati Lampung Selatan menerangkan.
“Ini merupakan kepekaan pak bupati Lampung selatan Radityo Egi Pratama terhadap masyarakat nya, ia hanya menyenggol dikit terkait ada warga lampung selatan yang menyambung hidup jadi pemulung rongsokan”. Terang bang Sefri (sapaan akrab Sefri Masdian).
Ia melanjutkan, “Kita langsung merespon yang memang pak bupati mengharapkan semua OPD ( Organisasi Perangkat Daerah ) Pemkab Lamsel peka. Jadi pak bupati sangat berkomitmen membangun lampung selatan apapun bentuknya, tentunya sesuai slogan nya yaitu “Bissmillah Bisa”. Semoga bantuan yang di titipkan pak bupati ini bisa bermanfaat bagi pak Holili dan keluarga”. Ujar M. Sefri Masdian.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Sukabaru Abid Yusup atas nama warga nya menyampaikan ucapan terimakasih atas bantuan dan kepedulian bupati Lampung Selatan.
Ketua Pokmas Desa Sukabaru Suradi di hadapan para pejabat Struktural Pemkab Lamsel sedikit mengisahkan bahwa pak Holili adalah salah satu dari 56 warga dusun Buring yang tanah/Lokasi kebun jagungnya di gusur pembangunan proyek Nasional Jalan Tol Trans Sumatera ( JTTS ) sejak 2016 lalu dimasa Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan hingga 8 Tahun ini belum ada pembayaran ganti rugi.
Ditanya awak media, bagaimana tanggapan Pemkab Lamsel terkait 56 korban penggusuran Tol yang masih di perjuangkan Pokmas Desa Sukabaru.
“Sudah barang tentu pihak Pemda Lampung Selatan sangat mendukung upaya upaya yang dilakukan oleh masyarakat melalui Pokmas. Tentunya kita berharap juga dari pak camat, dari unsur desa membantu memberikan pendampingan terhadap masyarakat dan dari pihak Pemda Lamsel juga tentunya akan mendorong juga, agar permasalahan ini segera terselesaikan, sehingga masyarakat tidak terkatung katung, seperti kita ketahui jalan Tol ini sudah cukup lama juga”. Pungkas M. Sefri Masdian.
Dalam kesempatan itu, Suradi selaku Ketua Pokmas Desa Sukabaru, yang juga salah satu dari 56 korban JTTS mengisahkan proses tahapan yang telah dilalui, mulai 2016 hingga 2025 yang masih terus bergulir menunggu pembayaran kompensasi dari pemerintah.
Dirinya meminta dukungan pemerintah desa, camat, dan para penjabat struktural Pemda Lamsel untuk menyampaikan ke bupati Radityo Egi Pratama menghadap audiensi.
“Kami minta di sampaikan ke pak bupati, Suradi dan kawan kawan ingin di undang menemui pak bupati Radityo Egi Pratama untuk bertemu audiensi”. Pinta Suradi.
Permintaan dan harapan Suradi tersebut di tanggapi langsung oleh Sefri Masdian dan berjanji akan di sampaikan ke bupati Radityo Egi Pratama. (Adi)