Diduga Jual BB Berjamaah, Subdit 1 Ditreskrimsus Narkoba Polda Lampung Dibubarkan

Rabu, 19 Februari 2025 - 08:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lampung –

Kepercayaan masyarakat terhadap institusi kepolisian kembali dipertaruhkan setelah terungkapnya dugaan skandal narkoba yang melibatkan sejumlah anggota Polda Lampung. Skandal ini tidak hanya mencoreng citra kepolisian di tingkat daerah, tetapi juga mengguncang kepercayaan publik terhadap integritas aparat penegak hukum di Indonesia.

Dugaan keterlibatan aparat kepolisian dalam peredaran narkoba semakin mencuat setelah beredar informasi bahwa sejumlah anggota Subdit 1 Direktorat Reserse Narkoba Polda Lampung diduga menjual barang bukti (BB) narkoba yang seharusnya dimusnahkan. Insiden ini menjadi pukulan telak bagi institusi kepolisian, terutama setelah beredar isu keputusan mendadak untuk membubarkan Subdit 1 Ditreskrimsus Narkoba Polda Lampung.

Menurut sumber internal, praktik jualan BB, yang baru-baru ini terjadi, santer jadi perbincangan di lingkungan Polda Lampung. Selama ini hanya diketahui oleh segelintir orang di internal kepolisian. Para pelaku diduga melakukan tindakan tersebut secara sistematis dan rapi untuk menghindari sorotan publik. Namun, setelah informasi ini bocor ke masyarakat, tekanan terhadap Polda Lampung meningkat.

Dalam laporan yang diterima Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd, M.Sc, MA., pada Rabu, 19 Februari 2025, sejumlah anggota Polda Lampung tampaknya telah mengetahui skandal ini, tetapi memilih bungkam. Kekhawatiran akan dampak buruk terhadap karier mereka disebut menjadi alasan utama diamnya para personel yang mengetahui praktik ini.

“Kalau media tahu, ini bisa bahaya. Bisa terkena PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat – red). Tapi kalau media diam, mereka masih bisa atur di internal untuk selamat,” ungkap seorang narasumber dalam laporan yang diterima Wilson Lalengke.

Menanggapi laporan tersebut, alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu menilai bahwa situasi ini menunjukkan adanya masalah serius dalam sistem pengawasan internal kepolisian. Ia menegaskan bahwa kejahatan yang dilakukan oleh aparat hukum justru lebih berbahaya daripada kejahatan yang dilakukan oleh masyarakat sipil.

“Bagaimana masyarakat bisa percaya dengan polisi jika mereka sendiri bertindak seperti mafia jalanan? Kepolisian saat ini menghadapi ujian berat, dan jika tidak ada tindakan tegas, maka kepercayaan publik akan semakin runtuh,” ujar Wilson.

Desakan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk segera mengambil tindakan tegas semakin menguat. Publik berharap ada penyelidikan transparan terhadap kasus ini dan hukuman berat bagi para pelaku.

Wilson Lalengke juga meminta Presiden Prabowo Subianto turun tangan untuk memastikan bahwa skandal ini tidak berakhir tanpa kejelasan hukum. “Negara ini tidak akan aman jika aparatnya sendiri terlibat dalam kejahatan. Presiden harus memastikan bahwa semua yang terlibat dalam skandal ini mendapatkan hukuman yang setimpal,” tegas Wilson.

Kasus ini tidak hanya menjadi skandal lokal di Polda Lampung, tetapi juga mencerminkan krisis moral yang lebih luas dalam tubuh kepolisian. Jika tidak ada langkah tegas, dikhawatirkan praktik serupa juga terjadi di daerah lain tanpa terungkap ke publik.

Saat ini, masyarakat menunggu respons resmi dari kepolisian terkait kasus ini. Apakah Polda Lampung akan bersikap transparan dalam mengusut kasus ini, atau justru memilih jalan diam untuk melindungi para pelaku? Yang jelas, skandal ini telah menambah daftar panjang kasus yang mencoreng citra institusi kepolisian di mata publik. (TIM/Red)

Berita Terkait

For-WIN Desak Polda Lampung Sikat Habis Mafia BBM Subsidi Tanpa Pandang Bulu!
Kapal Dalom Diresmikan, Siap Layani Penyeberangan Bakauheni-Merak di Dermaga Eksekutif
KPK Paham Permainan Legislatif Dengan Yudikatif, Wanti Wanti Permainan Kongkalingkong Anggaran
Lampung Tengah Darurat Aturan Media? PPWI Minta APH dan BPK Turun Tangan!
TNI Tercoreng! Dugaan Pemerasan oleh Dansubdenpom Lampung Selatan Menguak ke Publik
Dugaan Permainan Bus ALS di Bakauheni: Pemeriksaan Diduga Formalitas, Motor Bodong Lolos ke Sumatera
Skandal di Bakauheni: Bus ALS Diduga Jadi Jalur Gelap Pengangkutan Motor Bodong!
Suradi dkk Mendatangi Kantor Ombudsman RI Lampung

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 06:54 WIB

For-WIN Desak Polda Lampung Sikat Habis Mafia BBM Subsidi Tanpa Pandang Bulu!

Jumat, 14 November 2025 - 08:51 WIB

Kapal Dalom Diresmikan, Siap Layani Penyeberangan Bakauheni-Merak di Dermaga Eksekutif

Jumat, 7 November 2025 - 08:46 WIB

KPK Paham Permainan Legislatif Dengan Yudikatif, Wanti Wanti Permainan Kongkalingkong Anggaran

Selasa, 4 November 2025 - 06:03 WIB

Lampung Tengah Darurat Aturan Media? PPWI Minta APH dan BPK Turun Tangan!

Kamis, 23 Oktober 2025 - 12:21 WIB

TNI Tercoreng! Dugaan Pemerasan oleh Dansubdenpom Lampung Selatan Menguak ke Publik

Rabu, 15 Oktober 2025 - 08:43 WIB

Dugaan Permainan Bus ALS di Bakauheni: Pemeriksaan Diduga Formalitas, Motor Bodong Lolos ke Sumatera

Senin, 13 Oktober 2025 - 08:43 WIB

Skandal di Bakauheni: Bus ALS Diduga Jadi Jalur Gelap Pengangkutan Motor Bodong!

Sabtu, 11 Oktober 2025 - 03:51 WIB

Suradi dkk Mendatangi Kantor Ombudsman RI Lampung

Berita Terbaru

casinoamonbet

Crownslots casino

Jumat, 28 Nov 2025 - 10:08 WIB

casinocatspins

Casino ohne lizenz aus deutschland 2025 oasissperre umgehen reddit

Jumat, 28 Nov 2025 - 09:59 WIB

kingmakercasino

Vave casino no deposit bonus code

Jumat, 28 Nov 2025 - 09:36 WIB