Dugaan Penyalahgunaan Wewenang Polsek Tamansari Harus Jelaskan 11 bulan Dasar Hukum Penahanan Mobil Konsumen

Rabu, 5 Maret 2025 - 15:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Www.InfoPengawasKorupsi.Net

Jakarta –
Dugaan penyalahgunaan wewenang kembali menyeret institusi kepolisian ke dalam sorotan tajam. Kali ini, Polsek Tamansari diduga menahan kendaraan Honda HRV dengan nomor polisi A 1137 WN milik seorang konsumen tanpa dasar hukum yang jelas.

Kasus ini bermula dari sengketa kredit kendaraan. Konsumen yang mengalami tunggakan pembayaran mendapati mobilnya ditarik oleh debt collector, yang kemudian menitipkannya ke Polsek Tamansari dengan dalih “meminta perlindungan hukum.” Ironisnya, bukannya menjadi mediator yang netral, pihak kepolisian justru diduga bertindak layaknya perpanjangan tangan perusahaan leasing.

Lebih jauh, konsumen telah menunjukkan itikad baik dengan menawarkan pembayaran tiga bulan angsuran dari total tunggakan dua bulan. Namun, alih-alih menerima solusi ini, pihak leasing mengambil langkah ekstrem: memblokir rekening bank konsumen dan melayangkan gugatan ke pengadilan.

Namun, pengadilan menolak gugatan tersebut. Dalam dua kali persidangan, leasing gagal membuktikan hubungan hukum yang sah antara PT Smart Finance dan PT Kwitan Putra Sejahtera, sehingga hakim memenangkan pihak konsumen.

Pertanyaan mendasar pun mengemuka: atas dasar apa Polsek Tamansari menahan kendaraan tersebut? Sejak kapan kepolisian berubah fungsi menjadi kepanjangan tangan leasing?

Ketika kuasa hukum konsumen, Andri Setiawan, S.H., mendatangi Polsek Tamansari untuk meminta pengembalian kendaraan, Kasublit 1, Gultom, justru menolak dengan alasan yang dinilai mengada-ada. “Lunasi dulu sisa tunggakannya,” ujar Gultom, seolah bertindak sebagai petugas penagihan utang. Langkah ini kian memperkuat dugaan bahwa Polsek Tamansari telah bertindak di luar batas kewenangannya.

“Kepolisian adalah institusi penegak hukum, bukan alat kepentingan bisnis. Jika kendaraan ini tidak dalam status barang bukti pidana, maka tidak ada alasan bagi Polsek Tamansari untuk menahannya,” tegas Andri Setiawan.

Tak ingin berlarut-larut dalam ketidakjelasan, kuasa hukum akhirnya mengambil langkah berani. Dengan menggunakan towing, kendaraan tersebut dievakuasi paksa dari Polsek Tamansari dan dikembalikan kepada pemilik sahnya. Namun, perjuangan hukum tidak berhenti di situ. Laporan ke Propam Polda Metro Jaya atas dugaan penyalahgunaan wewenang kini tengah dipersiapkan.

Ujian Integritas bagi Institusi Kepolisian
Kasus ini menjadi gambaran nyata bagaimana aparat yang seharusnya melindungi masyarakat justru diduga berpihak kepada kepentingan bisnis tertentu. Jika memang tidak ada dasar hukum yang sah, maka tindakan Polsek Tamansari dalam menahan kendaraan konsumen bukan hanya cacat hukum, tetapi juga berpotensi melanggar undang-undang.

Kini, bola panas ada di tangan Propam Polda Metro Jaya dan institusi kepolisian. Apakah ini sekadar ulah oknum atau mencerminkan praktik sistemik yang lebih luas? Publik menunggu langkah tegas: apakah kepolisian akan menegakkan hukum dengan adil atau membiarkan praktik semacam ini terus berlangsung?

(TIMRED)

Berita Terkait

Vincent Suriadinata dari Mustika Raja Law Office Tekankan Strategi HKI dan Kontrak untuk Lindungi Masa Depan Industri Game Indonesia
IGX 2025 Sukses Spektakuler: Kolaborasi Game dan Warisan Budaya Cetak Sejarah Baru Ekosistem Digital Indonesia
YORINDO, APTIKNAS, dan APKOMINDO Sukses Gelar Hospital Technology Day 2025: Wujudkan Kolaborasi Menuju Hospital 5.0
PILAR WELLSKIN dan Yayasan Cipta Wellness Gelar “Wellness Tourism Appreciation Night 2025
Kasus Ijazah Jokowi, Ujian Integritas Indonesia sebagai Negara Hukum
Hadiri Undangan Seminar dan Ulang Tahun Ke-18 PPWI, Bertemu Tokoh Jurnalis Senior Ali Syarief dan Sejumlah Dubes
DPC PPWI OKI Meriahkan HUT ke-18 PPWI dan Rakernas di Jakarta
SKKP Tinggalkan Utang di Sulut, Bohongi Ratusan Warga Papua, Masyarakat Perlu Waspada

Berita Terkait

Jumat, 28 November 2025 - 03:39 WIB

Vincent Suriadinata dari Mustika Raja Law Office Tekankan Strategi HKI dan Kontrak untuk Lindungi Masa Depan Industri Game Indonesia

Kamis, 27 November 2025 - 02:22 WIB

IGX 2025 Sukses Spektakuler: Kolaborasi Game dan Warisan Budaya Cetak Sejarah Baru Ekosistem Digital Indonesia

Kamis, 27 November 2025 - 02:11 WIB

YORINDO, APTIKNAS, dan APKOMINDO Sukses Gelar Hospital Technology Day 2025: Wujudkan Kolaborasi Menuju Hospital 5.0

Selasa, 25 November 2025 - 03:29 WIB

PILAR WELLSKIN dan Yayasan Cipta Wellness Gelar “Wellness Tourism Appreciation Night 2025

Selasa, 25 November 2025 - 02:14 WIB

Kasus Ijazah Jokowi, Ujian Integritas Indonesia sebagai Negara Hukum

Rabu, 19 November 2025 - 05:36 WIB

Hadiri Undangan Seminar dan Ulang Tahun Ke-18 PPWI, Bertemu Tokoh Jurnalis Senior Ali Syarief dan Sejumlah Dubes

Jumat, 14 November 2025 - 03:46 WIB

DPC PPWI OKI Meriahkan HUT ke-18 PPWI dan Rakernas di Jakarta

Kamis, 13 November 2025 - 23:14 WIB

SKKP Tinggalkan Utang di Sulut, Bohongi Ratusan Warga Papua, Masyarakat Perlu Waspada

Berita Terbaru

casinoamonbet

Crownslots casino

Jumat, 28 Nov 2025 - 10:08 WIB

casinocatspins

Casino ohne lizenz aus deutschland 2025 oasissperre umgehen reddit

Jumat, 28 Nov 2025 - 09:59 WIB

kingmakercasino

Vave casino no deposit bonus code

Jumat, 28 Nov 2025 - 09:36 WIB